Cara menentukan Harga Borongan Proyek Cut and Fill Lahan, ini kisaran Harganya

digitalglobal.com – Hai hai para pembaca Digital Global Eksplorasi! Gimana nih kabarnya? Semoga selalu sehat dan bahagia yaa, jangan lupa makan juga! Jadi guyss, kali ini dari PT. Digital Global Eksplorasi bakal bahas tentang Cara menentukan Harga Borongan Proyek Cut and Fill Lahan, ini kisaran Harganya nihh.

Para pembaca Digital Global Eksplorasi pada mau ngitung biaya cut and fill buat proyek lahan? Jangan asal nebak yaa! Harga borongan proyek ini tergantung volume galian, jenis tanah, alat berat yang dipakai, dan lokasi. Nih biar PT. Digital Global Eksplorasi kasih tau kisaran harga terbaru biar lo nggak ketipu kontraktor nakal! Gak perlu basa basi busuk, yukk langsung aja lanjut ke artikelnyaa 😀


Table of Contents

Apa Itu Cut and Fill?

Para pembaca Digital Global Eksplorasi pada tau gak nih apa sih Cut and fill itu? Nah guyss, cut and fill itu adalah proses penggalian (cut) dan penimbunan (fill) tanah untuk:

  • Meratakan lahan

  • Membuat jalan

  • Membangun pondasi

  • Persiapan konstruksi

See also  Konsultan Pemetaan di Sampang Untuk Tempat Wisata

Contoh:

  • Cut: Ngurug tanah rendah buat naikin elevasi

  • Fill: Ngambil tanah dari area tinggi buat isi bagian yang rendah


Jenis-Jenis Cut and Fill dalam Konstruksi

1. Cut and Fill Biasa (Standard Earthworks)

Cara Kerja:

  • Tanah digali (cut) dari area tinggi

  • Hasil galian dipindahkan ke area rendah (fill)

  • Dipadatkan dengan roller

Kegunaan:

  • Meratakan lahan untuk bangunan
  • Membuat jalan dasar

Contoh: Proyek perumahan di tanah berbukit


2. Stripping (Cut and Fill Lapisan Atas)

Cara Kerja:

  • Hanya lapisan tanah atas (topsoil) yang dikupas (10-50 cm)

  • Tanah subsoil di bawahnya dipertahankan

Kegunaan:

  • Persiapan lahan pertanian
  • Pembangunan taman (agar tanah subur tidak hilang)

Catatan: Tanah topsoil biasanya disimpan untuk reuse


3. Bulk Fill (Penimbunan Massal)

Cara Kerja:

  • Menggunakan material urugan dari luar lokasi

  • Ketebalan bisa mencapai 1-5 meter

Kegunaan:

  • Menaikkan elevasi rawa/lahan rendah
  • Reklamasi pantai

Material yang Dipakai:

  • Tanah pilihan

  • Batu split (untuk dasar)

  • Pasir (area berair)


4. Benching (Cut and Fill Berundak)

Cara Kerja:

  • Tanah dipotong membentuk undakan (terasering)

  • Tiap undakan memiliki kemiringan tertentu

Kegunaan:

  • Stabilisasi lereng tambang
  • Pembangunan jalan di pegunungan

Contoh: Jalan tol trans Jawa di area perbukitan


5. Backfilling (Pengurugan Khusus)

Cara Kerja:

  • Mengurug area tertentu setelah konstruksi

  • Material dipadatkan lapis per lapis

Kegunaan:

  • Mengurug pondasi bangunan
  • Penimbunan pipa bawah tanah

Teknik Khusus:

  • Pemadatan dengan vibro roller

  • Kadar air tanah harus ideal


6. Mechanical Stabilization (Cut and Fill dengan Geotekstil)

Cara Kerja:

  • Lapisan geotekstil dipasang antara tanah cut dan fill

  • Ditambah material stabilisasi (kapur/semen)

Kegunaan:

  • Tanah lunak/berawa
  • Proyek di area gempa

Biaya Tambahan:

  • Material geotekstil (Rp 20.000-50.000/m²)

Tabel Perbandingan Jenis Cut and Fill

Keuntungan & Kerugian Cut and Fill 

Keuntungan Cut and Fill

1. Efisiensi Biaya

  • Mengurangi kebutuhan tanah impor (pakai material dari lokasi sendiri)

  • Harga lebih murah dibanding metode lain seperti sheet pile atau pondasi dalam

  • Contoh: Proyek perumahan bisa hemat Rp 100-300 juta dengan optimasi cut and fill

2. Penyiapan Lahan Cepat

  • 1 hektar bisa selesai dalam 3-7 hari (tergantung alat)

  • Cocok untuk proyek deadline mepet

3. Hasil Lebih Stabil

  • Tanah dipadatkan dengan vibro roller (kepadatan 95% Proctor)

  • Minim risiko penurunan tanah jika dilakukan benar

4. Fleksibilitas Desain

  • Bisa bikin kontur tanah custom (undakan, slope khusus, dll)

  • Contoh: Terasering untuk villa di bukit

5. Ramah Lingkungan

  • Minim limbah (tanah galian dipakai kembali)

  • Topsoil bisa disimpan untuk landscaping


Kerugian Cut and Fill

1. Risiko Longsor

  • Penyebab:

    • Kemiringan tanah terlalu curam

    • Tanah nggak dipadatkan dengan benar

  • Solusi:

    • Gunakan slope monitoring system

    • Pasang geotekstil untuk stabilisasi

2. Biaya Tak Terduga

  • Penyebab:

    • Ketemu batu besar atau tanah basah

    • Perlu tanah urug tambahan jika volume fill > cut

  • Solusi:

    • Lakukan soil test sebelum mulai

    • Siapkan biaya cadangan 10-20%

3. Drainase Buruk

  • Penyebab:

    • Permukaan tanah nggak di-slope ke arah yang benar

    • Material fill terlalu kedap air

  • Solusi:

    • Pasang pipa drainase

    • Gunakan tanah berpasir untuk lapisan atas

4. Getaran Alat Berat

  • Penyebab:

    • Vibrasi roller bisa merusak bangunan sekitar

  • Solusi:

    • Gunakan compactor kecil di area sensitif

    • Pasang vibration sensor

5. Ketergantungan Cuaca

  • Hujan deras bisa bikin tanah becek dan proyek molor

  • Solusi:

    • Siapkan cover plastik untuk tanah yang udah digali

    • Kerjakan musim kemarau

Tabel Perbandingan: Cut and Fill vs Metode Lain

Faktor yang Pengaruhi Harga Borongan

Volume Galian & Timbunan (m³)

  • Semakin besar volume, semakin murah harga per m³ (efisiensi alat berat).

  • Rumus hitung volume:

    Volume = Luas Area × Ketebalan Cut/Fill

Jenis Tanah

Jenis Tanah Kesulitan Harga per m³ (Rp)
Tanah biasa Mudah 25.000 – 45.000
Tanah keras (berbatu) Sedang 50.000 – 80.000
Tanah basah/lempung Sulit 65.000 – 120.000

Alat Berat yang Dipakai

Alat Fungsi Biaya Sewa per Jam (Rp)
Excavator Gali tanah 350.000 – 500.000
Bulldozer Ratakan tanah 400.000 – 650.000
Dump Truck Angkut material 200.000 – 400.000

Jarak Angkut Material

  • Jarak <1 km: Harga standar

  • Jarak 1-5 km: +Rp 5.000-15.000/m³

  • Jarak >5 km: Bisa pakai borongan dump truck

Lokasi Proyek

  • Perkotaan: Lebih mahal (izin, lalu lintas padat)

  • Pedesaan: Lebih murah


Kisaran Harga Borongan Cut and Fill (2025)

Volume (m³) Tanah Biasa (Rp/m³) Tanah Keras (Rp/m³) Tanah Basah (Rp/m³)
<1.000 m³ 40.000 – 60.000 60.000 – 90.000 80.000 – 120.000
1.000-5.000 m³ 30.000 – 50.000 50.000 – 80.000 70.000 – 100.000
>5.000 m³ 25.000 – 40.000 40.000 – 70.000 60.000 – 90.000

Contoh Perhitungan:

  • Volume 3.000 m³ tanah biasa → 3.000 × 40.000 = Rp 120.000.000

  • + Biaya dump truck (jarak 3 km) → 3.000 × 10.000 = Rp 30.000.000

  • Total = Rp 150.000.000


Tips Memilih Jenis Cut and Fill

  1. Lakukan soil test dulu untuk tahu jenis tanah

  2. Hitung volume akurat pakai drone mapping

  3. Pilih kontraktor yang punya alat lengkap

  4. Perhatikan drainase agar tidak terjadi longsor

Tips Ngirit Biaya Cut and Fill

  • Cari kontraktor yang punya alat sendiri (lebih murah daripada sewa terpisah)
  • Hitung volume akurat (pakai drone mapping biar presisi)
  • Manfaatkan tanah hasil cut untuk fill (kurangi biaya angkut)
  • Negosiasi harga borongan kalau proyek besar

FAQ Cara menentukan Harga Borongan Proyek Cut and Fill Lahan, ini kisaran Harganya

Q: Bisa hitung volume cut and fill pakai drone?

A: Bisa banget! Drone + fotogrametri bisa kasih data 3D model dan perhitungan volume otomatis (akurasi ±5 cm).

Q: Berapa lama proyek cut and fill 5.000 m³ selesai?

A: Waktu pengerjaan:

  • Tanah biasa: 7-14 hari

  • Tanah keras: 14-30 hari

Q: Apakah harga sudah termasuk pemadatan tanah?

A: Tergantung kontrak! Biasanya tidak termasuk, perlu tambah vibro roller (Rp 200.000-400.000/jam).

Q: Mana lebih murah, borongan atau harian?

A: Borongan lebih hemat karena:

  • Kontraktor lebih efisien

  • Tidak ada biaya overtime

Q: Apa bedanya cut and fill dengan tanah urug?

A:

  • Cut and fill: Memindahkan tanah dalam satu lokasi

  • Tanah urug: Material didatangkan dari luar lokasi

Q: Berapa lama cut and fill 1 hektar selesai?

A:

  • Tanah biasa: 3-7 hari

  • Tanah keras: 1-2 minggu

Q: Bisa pakai tanah hasil cut untuk fill?

A: Bisa, asal:

  • Tidak terkontaminasi

  • Memenuhi kepadatan standar (95% proctor)

Q: Apa risiko cut and fill yang salah?

A:

  • Longsor
  • Penurunan tanah tidak merata
  • Retak struktur bangunan

Q: Apakah cut and fill bisa untuk tanah gambut?

A: Tidak disarankan! Butuh metode khusus seperti soil stabilization atau preloading.

Q: Berapa kali pemadatan ideal?

A: 3-5 kali dengan vibro roller (sesuai standar Bina Marga).

Q: Bikin slope maksimal berapa derajat biar aman?

A: Maksimal 30° untuk tanah biasa, 15° untuk tanah lempung.

Q: Apa tanda cut and fill gagal?

A:

  • Retak di bangunan

  • Genangan air

  • Tanah ambles tidak merata


Kesimpulan Cara menentukan Harga Borongan Proyek Cut and Fill Lahan, ini kisaran Harganya

  • Harga cut and fill tergantung volume, jenis tanah, dan alat berat.

  • Kisaran 2024: Rp 25.000 – 120.000/m³.

  • Pakai drone mapping biar hitungan volume lebih akurat.

Jangan asal pilih kontraktor! Minta breakdown harga jelas sebelum deal.

Setelah pembahasan diatas gimana guyss? Masih ada yang bingung atau yang belum paham? Kalau masih ada yang belum paham bisa komen dibawah yaa! 🙂